Di Jawa misalnya, dua epik ini diceritakan kembali sebagai kekawin pada masa kerajaan Kediri tahun 1100 M. Di beberapa tempat, dua epik ini juga digambar pada reliefrelief di Angkor Wat (Candi besar di Campucea), di beberapa candicandi di Jawa dan menjadi topik seni lukisan, pahatan, dan wayang kulit.